Jumat, 22 Februari 2019

SAYA UNTUK KELUARGA DAN INDONESIA


Pada Oktober 1999, di tengah-tengah kerusuhan yang saat itu sedang terjadi, lahirlah seorang bayi perempuan di suatu rumah sakit di daerah Jakarta Barat pada hari Jum’at tanggal 15 Oktober 1999. Tepat 5 hari sebelum diangkatnya Abdurrahman Wahid menjadi presiden ke-4 Indonesia menggantikan B.J. Habibie, anak pertama dari suatu keluarga kecil, lahir sehat dan diberi nama Wanda Nisrina Aqilah oleh orang tuanya. Ya, bayi tersebut adalah saya. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara di keluarga kecil saya. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Ayah saya adalah seorang PNS sedangkan ibu saya leboh banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk merawat saya dan adik-adik saya. Sejak menjadi seorang mahasiswa, orang tua saya selalu berpesan agar saya dapat menjadi seorang muslimah yang baik yang tentunya dapat berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Dengan ilmu kesehatan yang saya dapat selama saya berkuliah, saya berusaha untuk menjadi seseorang yang dapat membimbing anggota keluarga saya untuk menjalani hidup sehat. Sebagi kakak dari adik-adik saya, saya terus berusah untuk membimbing mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Menjadi seorang mahasiswa tentulah harus bisa membawa perubahan bagi bangsanya. Kalimat “mahasiswa adalah agen perubahan” menjadi tanda bahwa perubahan suatu bangsa tidak terlepas dari campur tangan mahasiswa. Selama hidup 19 tahun lebih dan hampir menginjak 2 tahun sebagai mahasiswa, mungkin kontribusi yang saya berikan untuk Indonesia belum sebesar teman-teman saya yang telah menjuarai olimpiade ataupun menemukan suatu penemuan yang hebat. Beberapa hal yang telah saya lakukan untuk negeri tercinta ini antara lain saya berperan dalam kegiatan-kegiatan sosial dalam masyarakat. Memberikan pelayanan kesehatan gratis seperti cek kesehatan dan kampanye obat dimulai dari kegiatan car free day hingga penyuluhan ke desa pernah saya lakukan. Kontribusi kecil lainnya seperti membantu memberikan pengajaran kepada anak-anak merupakan salah satu kesenangan saya.
Untuk memberikan kontribusi bagi bangsa, tentunya tidak hanya sekali atau dua kali tindakan yang kita lakukan. Setelah selesai satu kegiatan, lanjutkan dengan kegiatan lainnya yang tentunya dapat membawa nilai positif. Saat ini, saya tergabung dalam suatu organisasi kemahasiswaan dalam bidang farmasi yang sesuai dengan jurusan yang saya tekuni. Di organisasi tersebut, saya bersama teman-teman saya berusaha untuk mewujudkan profesi kesehatan, khususnya apoteker agar menjadi lebih baik dan diakui keberadaanya oleh masyarakat. Di organisasi tersebut, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang kami lakukan terutama untuk menjadikan farmasi di Indonesia menjadi lebih baik. Moratorium pendidikan S1 farmasi yang saat ini sedang kami gaungkan isunya dan kami coba untuk melakukan audiensi dengan pihak terkait merupakan awal dari kontribusi kami untuk menciptakan lulusan farmasi di Indonesia yang memiliki kualitas yang baik.
Sebagi calon lulusan dari salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tentunya saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi bagi bangsa. Saya memiliki ketertarikan di bidang penelitian mengenai obat-obatan, sehingga setelah lulus saya berencana untuk bekerja di laboratorium ataupun instansi yang dapat menaungi minat saya. Salah satu mimpi yang ingin saya capai, khususnya sebagai apoteker, saya ingin bisa membuat suatu formulasi obat yang tentunya aman, halal, dan dapat memberikan efek yang efektif bagi pasien. Saat ini, kombinasi formulasi obat biofarmasi menjadi popular dikalangan ilmuan yang disebabkan perkembangan ilmu bioteknologi yang diduga lebih ampuh dalam memberikan efek pengobatan dalam tubuh. Oleh karena itu, saya berenca untuk mengembangkan formulasi obat dengan basis biofarmasi, khususnya di Indonesia ini, sehingga derajat kesehatan masyarakat Indonesia tentunya dapat meningkat.
Menjadi seorang mahasiswa tentunya kita harus bisa membawa perubahan, karena mahasiswa adalah agen perubahan. Perubahan kecil yang dapat dilakukan mulai dari tingkat keluarga, lingkungan sekitar, hingga perubahan besar bagi bangsa perlu dilakukan oleh seorang mahasiswa. Saya, sebagai seorang mahasiswa farmasi akan terus memberikan kontribusi saya, khususnya di bidang kesehatan untuk menjadikan Indonesia yang lebih sehat kedepannya. Oleh karena itu, sekecil apapun kontribusi yang dilakukan, tentunya kontribusi tersebut dapat membawa kepada Indonesia yang lebih baik. 

Depok, 22 Februari 2019


Wanda Nisrina Aqilah


Pendaftaran Beasiswa Bazma Pertamina 2019
Tema Essai : 
Inilah Saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar